Kampung bermain permainan tradisi di Banjarmasin terus bertambah
Banjarmasin (ANTARA) – Kampung bermain permainan tradisi atau tradisional seperti balogo, egrang atau jangkungan, daku, asinan dan lainnya di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan terus bertambah, dengan diresmikannya kampung bermain tradisi "Akrab" di Jalan Antasan Kecil Barat, Kelurahan Pasar Lama, Kecamatan Banjarmasin Tenngah, Ahad.
Kampung bermain permainan tradisi "Akrab" di Jalan Antasan Kecil Barat, Kelurahan Pasar Lama, Banjarmasin Tengah itu, diresmikan oleh Wakil Wali Kota Banjarmasin H Arifin Noor.
Baca juga: Sarung jadi media pewarisan tradisi
Wakil Wali Kota Banjarmasin H Arifin Noor pun menyampaikan apresiasinya atas terus dibentuknya kampung bermain permainan tradisi ini, hingga totalnya kini sudah ada sebelas kampung bermain permainan tradisi di Ibu Kota Provinsi Kalsel itu.
Menurut dia, anak-anak zaman sekarang memang sudah banyak kecanduan game online, hingga bermain keluar rumah bersama teman-temannya kurang, sehingga keakraban tak terjalin baik dengan sejawatnya.
Baca juga: Festival Permainan Tradisional Perkuat Nilai Tradisi
Dengan adanya kampung bermain permainan tradisi ini, diharapkan anak-anak bisa saling bersosialisasi, akrab, terlebih melestarikan warisan nenek moyang.
"Jangan sampai anak-anak kita sampai tidak tahu permainan tradisi daerahnya, tidak tahu bagaimana balogo, asinan hingga egrang," tutur Arifin Noor.
Baca juga: Banjarmasin sudah punya 17 kampung iklim
Dia pun mengapresiasi Komite Olahraga Rekreasi Indonesia (KORMI) Kota Banjarmasin yang terus membentuk kampung permainan tradisi ini.
"Kami pemerintah kota pastinya sangat mendukung upaya KORMI ini," ujarnya.
Ketua KORMI Kota Banjarmasin Hj Uzlah menyampaikan, pihaknya menargetkan 52 kampung bermain yang akan diresmikan pada tahun ini.
"Sekarang sudah ada sebelas, kita berupaya mencapai target itu," tuturnya.
Baca juga: Sungai Jingah, kawasan kampung tua Banjar
Menurut dia, kampung bermain ini diantaranya menyuguhkan permainan seperti balogo, bagasing, egrang, silat tradisional, dan permainan tradisional lainnya.
"Dengan adanya kampung ini mudah-mudahan anak-anak di kota ini tidak hanya bisa memainkan gadget, tapi juga mahir bermain permainan tradisional, hingga bisa meredam pengaruh negatif," ujarnya.