Tim SOIna Jakarta Boyong Emas dari Gothia Special Olympics Trophy 2024
Tim Special Olympics Indonesia (SOIna) DKI Jakarta sukses membawa pulang medali emas dari turnamen sepakbola Gothia Spesial Olympics Trophy 2024 di Gothenburg, Swedia.
Hasil itu mereka peroleh setelah berhasil mengemas tiga kali kemenangan dan satu kekalahan dari empat pertandingan babak penyisihan, serta babak final yang mereka lakoni mulai 15 sampai 18 Juli.
Gothia Special Olympics Trophy sendiri merupakan bagian dari kegiatan Gothia Cup yang diadakan atas dasar kerja sama antara Gothia Cup Tournament, Special Olympics Eropa/Eurasia (SOEE), Special Olympics Swedia dan Kim Kallstrom.
Ajang ini pertama kali diselenggarakan pada 2011 oleh mantan pemain tim nasional Swedia, Kim Kallstrom. Gothia Special Olympics Trophy menawarkan kesempatan kepada pemuda-pemudi dengan disabilitas intelektual untuk bisa berpartisipasi pada the World Youth Cup.
Nah, Indonesia mengirimkan 2 wakil, salah satunya tim Special Olympics Indonesia DKI Jakarta. Terdiri dari 9 orang atlet SOIna, kepala pelatih, dan 2 assisten pelatih.
Pada babak penyisihan group, tim Special Olympics Indonesia DKI Jakarta telah mendapatkan tiga kemenangan melawan tim Estonia dengan skor 6-1, FIFH Malmo dengan skor 3-0, SKF France dengan skor 5-1.
Serta satu kekalahan melawan SO Turkmenistan dengan skor 2-6, yang kemudian dibalas di babak final dengan kemenangan 2-1 untuk Indonesia. Alhasil, tim SOIna berhasil mengantongi titel Juara kategori Special.
Baca juga: Tim Special Olympics Indonesia Dapat ‘Senjata’ Baru di 2024 |
“Selama di Swedia, alhamdullilah kami sempat beradaptasi terlebih dahulu dengan lingkungan, cuaca, dan makanan. Karena penerbangan kami tiba H-1 sebelum pertandingan,” kata pelatih kepala, Muhammad Zakroni, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/7).
“Pada pertandingan pertama melawan Special Olympics Estonia yang memiliki karakter pemain Eropa, kami menang 6-1. Namun, pertandingan kedua kami kalah dari SO Turkmenistan, 2-6. Hal ini karena beberapa faktor salah satunya kondisi anak-anak lelah dan durasinya pendek.”
“Kemudian cuaca setelah hujan dingin sekali dan fokus anak-anak yang hilang setelah kalah tiga poin. Dari situ, mereka down sekali karena menganggap ini pertandingan terakhir. Namun, saya dan para pelatih memiliki strategi lain. Kami pelajari dua pertandingan kami selanjutnya dan alhamdullilah anak-anak dapat mengikuti instruksi dari kami pelatih dan berhasil menang melawan FIFH Malmo dan SKF Prancis,” lanjutnya.
Zakroni menambahkan, kunci kemenangan mereka tak hanya berpatok pada strategi dan semangat pemain. Dukungan orang tua para pemain menjadi sokongan tambahan kalah revans atas Turkmenistan di partai final.
“Pertandingan ini murni dari perjuangan anak-anak di lapangan dan pastinya dukungan dari semua orang untuk mereka,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua SOIna Pengurus Provinsi DKI Jakarta, Mustara Musa, mengapresiasi perjuangan timnya. Ia turut berterima kasih kepada seluruh pihak dan stakeholder yang mendukung timnya bisa berpartisipasi dalam ajang ini.
“Kepada para orang tua, ini merupakan hasil dari jerih payah mereka yang bersedia mengantarkan anak-anaknya ke tempat pelatihan dan semoga Gothia Special Olympics Trophy ini menjadi penyemangat atlet-atlet binaan kami lainnya untuk semakin menunjukkan prestasinya,” kata Musa.
Baca juga: Organisasi Olahraga SOIna Kabupaten Bogor Akan Dapat Perlakuan Setara |
(mcy/cas)