Cerita ‘Ratu Sepeda’ Indonesia Gowes Amal Jakarta-Lombok

Pesepeda legendaris Indonesia Nurhayati bersepeda Jakarta-Lombok. Tujuannya mulia untuk membantu pengembangan pendidikan di Lombok Utara.

Nurhayati, mungkin namanya sudah tidak asing di kalangan penggiat sepeda. Atlet berusia 54 tahun itu sempat menyabet gelar ‘Ratu SEA Games’ tahun 1997 karena menyumbang lima medali emas, terbanyak di antara atlet Indonesia.

Kali ini Nurhayati kembali memperlihatkan aksinya mengayuh sepeda setelah diundang Green Fly Cycling Team untuk memimpin 18 orang bersepeda menuju Lombok Utara. Nurhayati memimpin peleton dengan suaminya, Henry Setiawan, yang juga mantap atlet nasional.

Kegiatan bernama Lombok Charity Ride 2024 itu dimulai 25 Mei pukul 05.15 WIB di Jalan Doktor Satrio, Kuningan. Ada total 19 pesepeda serta pendukung dari Lombok Charity Ride 2024. Acara penggalangan dana gowes Jakarta-Lombok sejauh 1.500 kilometer ini nantinya akan dipersembahkan untuk 1.500 guru di Lombok Utara.

Ke-19 Pejuang yang dilepas dari OCBC Tower, Jakarta Selatan akan bersepeda selama delapan hari, sebelum tiba di Kantor Bupati Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (1/6). Etapenya adalah Jakarta-Cirebon-Ajibarang-Kebumen-Daerah Istimewa Yogyakarta-Sragen-Pasuruan-Banyuwangi-Pelabuhan Ketapang-Pelabuhan Gilimanuk-Padang Bai-Pelabuhan Senggigi-Lombok Utara.

Lombok Charity Ride 2024 merupakan bentuk kerja sama dengan Perkumpulan IOA, sebuah organsasi non-profit yang mendukung pengembangan pendidikan di Indonesia. Adrie Evril sebagai ketua panitia Lombok Charity Ride 2024 menyebut aksi ini sebagai bentuk peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menggalang dana untuk mendukung program pelatihan 1.500 guru dan kepala sekolah dasar di Kabupaten Lombok Utara yang telah dijalankan oleh Perkumpulan IOA sekaligus menggaungkan kepedulian akan pentingnya kebangkitan pendidikan yang berkualitas, ekonomi yang kuat dan destinasi pariwisata kelas dunia di Lombok Utara,” papar Adrie dalam rilis kepada detikSport.

1.500 km ini akan dibagi menjadi delapan etape, dengan rute Jakarta-Cirebon-Ajibarang-Kebumen-Daerah Istimewa Yogyakarta-Sragen-Pasuruan-Banyuwangi-Pelabuhan Ketapang-Pelabuhan Gilimanuk-Padang Bai-Pelabuhan Senggigi-Lombok Utara.

Baca juga: Cerita Bahagia Pesepeda Aiman Cahyadi di Aljazair

‘Bu Nurhayati’ sang Pemimpin

Bagi Nurhayati, menaklukkan 1.500 km tidak mudah. Meski demikian, dia bersemangat menuntaskan itu karena didorong atas tujuan yang mulia serta dukungan dari peserta dan komunitas pesepeda lain.

“Awalnya saya hanya diajak bergabung sebagai official, tetapi begitu tahu tujuan acara ini adalah penggalangan dana untuk Pendidikan di Lombok Utara, saya tergerak untuk mengikuti penggalangan dana,” ujar Nurhayati.

“Kesannya sangat luar biasa, saya tidak menyangka sama sekali bisa menyelesaikan jarak yang jauh dengan rute yang bervariasi, apalagi saya baru mulai bersepeda lagi setelah lebaran kemarin, setelah vakum bertahun-tahun. Itu seperti sesuatu yang istilahnya benar-benar mukjizat bagi saya, saya bisa menyelesaikan acara ini.”

Sementara untuk sang suami, Henry, Lombok Charity Ride kali ini adalah yang kedua setelah tahun lalu. Kali ini Henry turun sebagai Road Captain (RC) sekaligus team management.

“Ingin memotivasi teman-teman, terutama banyak pejuang yang belum pernah gowes jarak jauh sampai berhari-hari. Saya berperan sebagai strategi pengaturan, tenaga, istirahat, mental menghadapi iklim dan rute yang begitu ekstrem, dan bagaimana mereka bisa menyelesaikan dengan baik. Mereka yang awalnya ragu-ragu, akhirnya tiba di kota Lombok ini dengan happy dan keadaan segar-bugar semua,” ujar Henry.

Sebagai bentuk dukungan untuk para pesepeda Indonesia, Polygon Bikes sebagai salah satu merek sepeda asal Indonesia ikut andil dalam gowes amal tahun ini.

“Iya, kami ikut mendukung Lombok Charity Ride 2024. Kami sangat senang ada semangat nasionalisme yang tumbuh dari legenda-legenda Indonesia. Dan kami senang hati mendukung agar bisa berkontribusi langsung untuk pendidikan di Indonesia. Semoga gowes amal ini bisa berdampak baik, tidak hanya di Lombok Utara, tetapi juga bisa menginspirasi lebih banyak lagi individu untuk mulai berkontribusi, walau mungkin terlihat kecil, untuk Indonesia,” kata Veronica Vivin selaku brand marketing Polygon Bikes.

Saat ini dana yang berhasil dikumpulkan sejak Maret 2024 adalah sebesar Rp 425 juta dan akan ditutup akhir Juni ini. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung program Lombok Bangkit dalam bentuk pelatihan guru dan kepala sekolah dasar di Lombok Utara.”

“Saat ini jumlah guru yang sudah kami latih sebanyak kurang lebih 1.200 orang dan akan kami tuntaskan sebanyak 1.500 orang di tahun ini,” jelas Direktur Eksekutif IOA Tanti Sugiharti Singgih.

“Kami berkomitmen besar menggunakan setiap sumbangan dan dukungan dalam bentuk apapun dengan bijaksana dan transparan.”

Baca juga: Pesepeda Sayu Bella Bawa Dua Medali dari Malaysia

(mrp/bay)